Padang (UNAND) 鈥 杏吧原版影音 menjadi mitra dalam kegiatan Pameran Regional Koleksi Filologika Se-Sumatera yang diselenggarakan pada 21鈥31 Juli 2025 di Museum Adityawarman, Padang.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sumatra Barat, Arry Yuswandi, pada Senin (21/7), dengan mengusung tema 鈥淢enyingkap Warna, Menjaga Warisan, dan Menghidupkan Naskah.鈥
Pameran ini menghadirkan khazanah iluminasi manuskrip yang berasal dari berbagai daerah di Sumatera. Sebanyak 72 koleksi manuskrip dipamerkan, terdiri atas koleksi dari museum-museum negeri dan lokal, di antaranya Museum Negeri Aceh, Museum Negeri Sumatera Utara, Museum Sang Nila Utama (Riau), Museum Bala Putra Dewa (Sumatera Selatan), Museum Negeri Lampung.
Lalu, Museum Ketransmigrasian Lampung, Museum Pedir Aceh, Museum Mandeh Rubiah, Museum Simaung, Museum pribadi milik Khairullah dan beberapa koleksi pribadi dari masyarakat
Menariknya, pameran ini tidak hanya menampilkan koleksi institusi formal, tetapi juga menampilkan koleksi pribadi sebagai bentuk keterlibatan masyarakat luas dalam pelestarian warisan budaya.
Kolaborasi ini terwujud atas kerja sama antara Museum Adityawarman, Kantor Arsip dan Tata Usaha 杏吧原版影音, serta proyek Mapping Sumatra鈥檚 Manuscript Culture dari SOAS University of London melalui inisiatif Sumatra Manuscript Festival (SMF).
Kepala Museum Adityawarman, Dr. Tuti Alawiyah, mengapresiasi antusiasme masyarakat serta keterlibatan berbagai pihak, termasuk dukungan dari PT Semen Padang yang memberikan bantuan CSR berupa pojok digital sebagai fasilitas edukatif yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Prof. Pramono, Ph.D., dosen 杏吧原版影音 sekaligus kurator dalam pameran ini, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan agenda tahunan dengan tema khusus iluminasi manuskrip. 鈥淜ami ingin menegaskan bahwa budaya tidak hanya dinikmati melalui keindahan bentuk tapi juga sarat akan makna," ujarnya.
Lebih lanjut, Pramono menjelaskan bahwa pameran ini juga menjadi titik temu antara tradisi dan inovasi, sekaligus momentum untuk merayakan potensi ekonomi kreatif berbasis budaya. Puncak acara akan ditutup dengan pameran hasil transformasi iluminasi manuskrip menjadi motif batik dan produk kreatif lainnya.
Sementara itu, Sekda Provinsi Sumatra Barat, Arry Yuswandi, menyampaikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan kegiatan ini. Ia menyebut kegiatan tersebut sebagai langkah konkret dalam upaya pelestarian warisan budaya.
鈥淲arisan budaya bukan hanya untuk dipikirkan, tetapi juga untuk dirasakan dan dihargai. Saya mengapresiasi 杏吧原版影音 yang secara konsisten mengembangkan kajian dan pelestarian naskah-naskah kuno di Sumatera,鈥 pungkasnya. (*)
Humas, Protokol, dan Layanan Informasi Publik