Padang (UNAND) 鈥 Rektor 杏吧原版影音, Efa Yonnedi, Ph. D menjadi salah satu narasumber pada Plenary Session II Simposium Nasional Kependudukan 2025 yang diselenggarakan Universitas Negeri Padang (UNP) bekerja sama dengan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, pada Kamis (11/9).

Simposium yang mengangkat tema 鈥淢embangun Penduduk Berkualitas, Keluarga Tangguh, dan Ekonomi Inklusif untuk Indonesia Maju鈥 ini dirancang sebagai forum strategis untuk memperkuat kolaborasi antara seratus perguruan tinggi negeri di seluruh Indonesia dengan kementerian/lembaga terkait.

Dalam paparannya, Rektor UNAND menekankan pentingnya ICOR (Incremental Capital-Output Ratio) sebagai indikator efisiensi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
鈥淪trategi pengembangan infrastruktur, adopsi teknologi, hingga reformasi kebijakan secara kolektif akan berkontribusi menurunkan ICOR dan menciptakan lingkungan investasi yang kondusif,鈥 ungkapnya.

Ia menambahkan, investasi pada pendidikan, inovasi, dan tenaga kerja terampil yang dibarengi kebijakan transparan dan efisien akan meningkatkan produktivitas dengan kebutuhan modal yang lebih rendah. Rektor UNAND juga menyoroti bahwa penurunan ICOR perlu memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan serta pemerataan pembangunan regional.

Sementara itu, Sekretaris Utama BKKBN Prof. Budi Setyono, S.Sos., M.Pol. Admin., Ph.D., dalam keynote speech menegaskan pentingnya pengelolaan bonus demografi sebagai peluang besar bagi Indonesia menuju negara maju.

Ia menekankan bahwa perguruan tinggi harus berada di garda terdepan dalam riset, inovasi, dan pendampingan masyarakat. 鈥淧erguruan tinggi memiliki peran strategis dalam mempersiapkan generasi muda yang berkualitas, berdaya saing, dan mampu berkontribusi pada pembangunan keluarga serta bangsa,鈥 ujarnya.

Simposium ini menghadirkan berbagai rektor dan akademisi ternama dari seluruh Indonesia.

  • Plenary Session I: Dinamika Kependudukan dan Pembangunan Keluarga menghadirkan Rektor Universitas Mulawarman, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Sumatera Utara, dan Universitas Negeri Padang.
  • Plenary Session II: Transformasi Ketenagakerjaan dan Produktivitas Ekonomi diisi oleh Rektor UNAND bersama Rektor Universitas Borneo Tarakan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Universitas Pattimura, serta Prof. Fasli Jalal, Ph.D.
  • Plenary Session III: Ketimpangan, Urbanisasi, dan Pembangunan Berkelanjutan menghadirkan Rektor Universitas Malikussaleh, Universitas Lampung, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Sebelas Maret, serta Universitas Sriwijaya.

Kegiatan ini mempertegas peran perguruan tinggi sebagai mitra strategis pemerintah dalam menjawab tantangan kependudukan, keluarga, dan daya saing ekonomi Indonesia ke depan.(*)

Humas, Protokol, dan Layanan Informasi Publik