Padang (UNAND) — Malaysia Madani bukan sekadar slogan politik, tetapi visi besar untuk membangun masyarakat berperadaban berlandaskan nilai-nilai Islam. Hal itu ditegaskan oleh Dato’ Ahmad Azam bin Ab Rahman, Penasehat Khas Menteri Luar Negeri Malaysia Bidang Kemanusiaan dan Pembangunan Semula, dalam Kuliah Umum Internasional di ӰԭӰ (UNAND), Senin (10/11).

Kuliah umum bertema “Malaysia Madani: Model Pembangunan Negara Kontemporer, Inspirasi Kota Madinatun Nabi, Solusi Keamanan Global” ini dihadiri oleh Rektor UNAND Efa Yonnedi, Ph. D para wakil rektor, dosen, mahasiswa, serta delegasi dari WADAH Malaysia, SALWA Malaysia, Kolej Dar Al Hikmah, dan PKPMI.

Dalam paparannya, Dato’ Ahmad Azam menjelaskan bahwa perjuangan menegakkan Islam tidak berhenti pada pendirian organisasi atau retorika, melainkan perjalanan panjang menuju kesejahteraan umat. Ia menilai generasi muda Muslim memiliki tanggung jawab besar untuk meneruskan perjuangan tersebut melalui ilmu, keikhlasan, dan kerja nyata.

“Islam bukan sekadar ideologi, tetapi jalan hidup yang membawa rahmat kepada seluruh alam. Kebangkitan Islam di Malaysia tidak terjadi tiba-tiba, tetapi tumbuh dari semangat anak muda 1970-an yang ingin menjadikan Islam sebagai dasar pembangunan bangsa,” ujarnya.

Ia juga menyoroti pentingnya menjaga jati diri umat dari pengaruh luar yang melemahkan nilai dan semangat perjuangan. Menurutnya, sejarah panjang penjajahan di kawasan Nusantara telah meninggalkan warisan mental dan sosial yang perlu disembuhkan melalui pendidikan dan keteladanan moral.

Rektor UNAND Efa Yonnedi, Ph. D menyambut gagasan tersebut sebagai refleksi penting bagi dunia pendidikan. Menurutnya, nilai-nilai kebersamaan, moralitas, dan kemanusiaan yang terkandung dalam konsep Malaysia Madani sejalan dengan visi ӰԭӰ untuk menjadi laboratorium nilai dan peradaban.

“Universitas harus melahirkan generasi yang cerdas intelektual sekaligus matang secara moral dan spiritual. Itulah fondasi membangun bangsa yang beradab,” ujar Rektor Efa.

Melalui kuliah umum ini, UNAND dan delegasi Malaysia sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam pengembangan ilmu, kemanusiaan, dan peradaban Islam modern. Kolaborasi ini diharapkan menjadi jembatan bagi dua bangsa serumpun dalam menghadirkan Islam sebagai kekuatan yang menebar kedamaian dan kemajuan.(*)

Humas, Protokol, dan Layanan Informasi Publik