Padang (UNAND) - 杏吧原版影音 (UNAND) bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) menyelenggarakan Praktik Ekspor dan Workshop Produk Olahan Kelapa bagi pelaku UMKM dan industri. Kegiatan berlangsung selama tiga hari, 14鈥16 November 2025, di Rocky Hotel Padang, melibatkan 60 peserta dari berbagai kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Barat.
Diektur Kerja Sama dan Hilirisasi Riset UNAND Dr. Eng. Muhammad Makky, S.TP., M.Si, menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk memberikan edukasi komprehensif terkait peluang ekspor serta peningkatan kualitas produk berbasis kelapa.
鈥淜egiatan ini diharapkan menjadi wadah peningkatan kapasitas bagi UMKM dan industri dalam mengembangkan produk olahan kelapa berorientasi ekspor sekaligus memperkuat ekosistem hilirisasi komoditas unggulan daerah,鈥 ujarnya.
Perwakilan Divisi UMKMK BPDP, Helmi Muhansah, menyampaikan program pendampingan komoditas kelapa ini merupakan yang pertama dilakukan BPDP bersama UNAND. 鈥淪elama ini kegiatan BPDP banyak berfokus pada kelapa sawit. Melalui program ini, kami ingin memperluas dukungan untuk meningkatkan nilai dan daya saing komoditas kelapa nasional,鈥 jelasnya.
Sementara itu, Rektor Efa Yonnedi, Ph.D, menegaskan komitmen UNAND dalam mendorong pengembangan komoditas unggulan Sumatera Barat, termasuk kelapa. Ia menekankan pentingnya hilirisasi untuk menghasilkan produk bernilai tambah.
鈥淓kspor tidak boleh berhenti pada bahan baku. 杏吧原版影音 berkomitmen memperkuat kerja sama dengan kementerian, UMKM, dan sektor pertanian, serta berperan aktif melalui riset dan inovasi,鈥 ungkapnya.

Apresiasi juga disampaikan oleh Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Barat, Endrizal. Ia menyebut bahwa Sumatera Barat memiliki berbagai komoditas potensial yang dapat dikembangkan melalui inovasi dan penguatan hilirisasi.
鈥淪elain kelapa, kita juga memiliki gambir. Salah satu inovasinya adalah tinta pemilu berbasis gambir yang diproduksi UNAND. Untuk kelapa, kita harus mampu memanfaatkan seluruh bagian tanaman dari akar hingga daun,鈥 tuturnya.
Endrizal juga menekankan pentingnya adaptasi UMKM terhadap perkembangan teknologi. 鈥淢eskipun tingkat perekonomian Sumbar masih perlu ditingkatkan, kita harus terus mencari peluang. Pemerintah menyiapkan berbagai regulasi ekspor-impor, dan pelaku usaha harus menguasai digital marketing untuk bersaing di pasar global,鈥 tambahnya.
Kegiatan ini turut dihadiri Metty Kusmayanti, Asisten Deputi Produksi dan Digitalisasi Usaha, yang memberikan perspektif mengenai strategi pengembangan UMKM di era digital.(*)
Humas, Protokol, dan Layanan Informasi Publik
听

