Opini - 杏吧原版影音杏吧原版影音, abbreviated Unand, is an accredited public university in West Sumatra, Indonesia. Known in science, technology, and social sciences./berita/opini2025-12-16T03:42:54+07:00杏吧原版影音Joomla! - Open Source Content ManagementTitik Lemah Penanganan Bencana: Revolusi Logistik untuk Ketangguhan Bangsa2025-12-10T15:06:03+07:002025-12-10T15:06:03+07:00/berita/opini/1603-bencana-logistik-tanggap-kemanusiaanHumas<p><img src="//images/OPINI/SU.jpg" alt="Alt" width="1200" height="677" loading="lazy"></p><p style="text-align: justify;">Senin, 8 Desember 2025 Saya dikontak Prof. Revis, Wakil Rektor IV Universitas Jambi. Tim tanggap darurat Bencana begerak dari Jambi hari sebelumnya. Tim ini berencana untuk menuju Palembayan di Kabupaten Agam salah satu daerah terdampak parah oleh bencana Banjir dan longsor. Semula tim mau memasuki wilayah itu melalui Bukittinggi. Namun jalur Bukittinggi ke Palembayan terputus. Satu-satunya jalan adalah melalui Solok menuju Padang, dari Padang terus ke Lubuk Basung.</p>
<p><img src="//images/OPINI/SU.jpg" alt="Alt" width="1200" height="677" loading="lazy"></p><p style="text-align: justify;">Senin, 8 Desember 2025 Saya dikontak Prof. Revis, Wakil Rektor IV Universitas Jambi. Tim tanggap darurat Bencana begerak dari Jambi hari sebelumnya. Tim ini berencana untuk menuju Palembayan di Kabupaten Agam salah satu daerah terdampak parah oleh bencana Banjir dan longsor. Semula tim mau memasuki wilayah itu melalui Bukittinggi. Namun jalur Bukittinggi ke Palembayan terputus. Satu-satunya jalan adalah melalui Solok menuju Padang, dari Padang terus ke Lubuk Basung.</p>
Korupsi di Tingkat Desa: Luka Sunyi Integritas Bangsa2025-12-10T11:12:59+07:002025-12-10T11:12:59+07:00/berita/opini/1601-unand-intergritas-korupsi-mahasiswaHumas<p><img src="//images/OPINI/KRUPSI.png" alt="Alt" width="1200" height="800" loading="lazy"></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-weight: 400;">Sejak kebijakan Dana Desa pertama kali digulirkan pada tahun 2015, pemerintah Indonesia聽 menaruh harapan besar bahwa pembangunan di tingkat desa akan menjadi lebih adil, partisipatif, dan bertumpu pada kebutuhan masyarakat. Berdasarkan data dari Kementerian Keuangan tahun 2024, alokasi Dana Desa pada tahun pertama implementasi kebijakan ini mencapai Rp20.766,2 miliar. Angka tersebut terus meningkat signifikan dari tahun ke tahun hingga mencapai Rp71.000 miliar pada tahun 2024. Sepanjang periode 2015 hingga 2024, total Dana Desa yang telah dialokasikan negara mencapai Rp 609,9 triliun dan disalurkan kepada 75.259 desa di seluruh Indonesia. Besarnya alokasi ini menjadikan Dana Desa sebagai faktor pendapatan terbesar dalam APBDes dan menjadikan desa sebagai pusat konsentrasi kebijakan pembangunan nasional.</span></p>
<p><img src="//images/OPINI/KRUPSI.png" alt="Alt" width="1200" height="800" loading="lazy"></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-weight: 400;">Sejak kebijakan Dana Desa pertama kali digulirkan pada tahun 2015, pemerintah Indonesia聽 menaruh harapan besar bahwa pembangunan di tingkat desa akan menjadi lebih adil, partisipatif, dan bertumpu pada kebutuhan masyarakat. Berdasarkan data dari Kementerian Keuangan tahun 2024, alokasi Dana Desa pada tahun pertama implementasi kebijakan ini mencapai Rp20.766,2 miliar. Angka tersebut terus meningkat signifikan dari tahun ke tahun hingga mencapai Rp71.000 miliar pada tahun 2024. Sepanjang periode 2015 hingga 2024, total Dana Desa yang telah dialokasikan negara mencapai Rp 609,9 triliun dan disalurkan kepada 75.259 desa di seluruh Indonesia. Besarnya alokasi ini menjadikan Dana Desa sebagai faktor pendapatan terbesar dalam APBDes dan menjadikan desa sebagai pusat konsentrasi kebijakan pembangunan nasional.</span></p>
Integritas Sebagai Kunci Menolak Suap dan Gratifikasi2025-12-08T09:49:46+07:002025-12-08T09:49:46+07:00/berita/opini/1596-opini-mahasiswa-integritas-suap-gratifikasiHumas<p><img src="//images/OPINI/FauzanIpol.png" alt="Alt" width="940" height="559" loading="lazy"></p><p style="text-align: justify;">Pernahkah kita berpikir bahwa sebenarnya banyak di antara kita yang pernah melihat atau bahkan melakukan tindakan suap dan gratifikasi dalam kehidupan sehari-hari, kita tentu mengetahui dan memahami bahwa suap dan gratifikasi termasuk dalam tindak pidana korupsi. Sebagaimana yang jelaskan dalam UU 31 Tahun 1999 Jo UU 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), bahwa terdapat 7 jenis tindak pidana korupsi yang mana di dalamnya termasuk suap-menyuap dan gratifikasi. Namun, pada kenyataannya banyak di antara kita yang tetap memberikan suap kepada pejabat birokrasi untuk mempermudah segala urusan, contohnya 鈥渕enembak surat izin mengemudi (SIM)鈥, ataupun gratifikasi seperti 鈥渕emberi uang terima kasih kepada pejabat birokrasi atas pelayanan yang cepat鈥.</p>
<p><img src="//images/OPINI/FauzanIpol.png" alt="Alt" width="940" height="559" loading="lazy"></p><p style="text-align: justify;">Pernahkah kita berpikir bahwa sebenarnya banyak di antara kita yang pernah melihat atau bahkan melakukan tindakan suap dan gratifikasi dalam kehidupan sehari-hari, kita tentu mengetahui dan memahami bahwa suap dan gratifikasi termasuk dalam tindak pidana korupsi. Sebagaimana yang jelaskan dalam UU 31 Tahun 1999 Jo UU 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), bahwa terdapat 7 jenis tindak pidana korupsi yang mana di dalamnya termasuk suap-menyuap dan gratifikasi. Namun, pada kenyataannya banyak di antara kita yang tetap memberikan suap kepada pejabat birokrasi untuk mempermudah segala urusan, contohnya 鈥渕enembak surat izin mengemudi (SIM)鈥, ataupun gratifikasi seperti 鈥渕emberi uang terima kasih kepada pejabat birokrasi atas pelayanan yang cepat鈥.</p>
Menelusuri Akar Bencana Banjir Sumatra2025-12-05T12:53:09+07:002025-12-05T12:53:09+07:00/berita/opini/1592-menelusuri-akar-bencana-banjir-sumatraHumas<p><img src="/" alt="Prof. Dr. techn. Marzuki, S.Si., M.Si., Dr. techn., Guru Besar Fisika Atmosfer, Departemen Fisika, 杏吧原版影音"></p><p style="text-align: justify;">Dampak bencana banjir Sumatra pada akhir November 2025 betul-betul mengagetkan kita. Ratusan jiwa melayang, dan tidak sedikit yang belum ditemukan. Banyak infrastruktur yang rusak. Sebagian pihak menaksir kerugian bisa mencapai triliunan rupiah. Begitu besarnya dampak dari bencana ini.</p>
<p><img src="/" alt="Prof. Dr. techn. Marzuki, S.Si., M.Si., Dr. techn., Guru Besar Fisika Atmosfer, Departemen Fisika, 杏吧原版影音"></p><p style="text-align: justify;">Dampak bencana banjir Sumatra pada akhir November 2025 betul-betul mengagetkan kita. Ratusan jiwa melayang, dan tidak sedikit yang belum ditemukan. Banyak infrastruktur yang rusak. Sebagian pihak menaksir kerugian bisa mencapai triliunan rupiah. Begitu besarnya dampak dari bencana ini.</p>
Ketika Bencana Memisahkan, Komunikasi Kemanusiaan Menyatukan2025-12-01T15:36:04+07:002025-12-01T15:36:04+07:00/berita/opini/1579-ketika-bencana-memisahkan-komunikasi-kemanusiaan-menyatukanHumas<p><img src="//images/ernita.jpg" alt="Dr. Ernita Arif, M.Si Dosen Ilmu Komunikasi FISIP 杏吧原版影音" width="472" height="709" loading="lazy"></p><p style="text-align: justify;">Banjir dan tanah longsor yang melanda Sumatera Barat pekan ini menghantam banyak wilayah sekaligus. Kota Padang, Padang Pariaman, Tanah Datar, Padang Panjang, Agam, hingga Pesisir Selatan porak-poranda. Rumah terendam, jembatan putus, sawah tertimbun material, aktivitas ekonomi lumpuh. Banyak keluarga harus meninggalkan rumah dalam keadaan panik. Kota-kota yang biasanya ramai berubah menjadi ruang cemas.</p>
<p><img src="//images/ernita.jpg" alt="Dr. Ernita Arif, M.Si Dosen Ilmu Komunikasi FISIP 杏吧原版影音" width="472" height="709" loading="lazy"></p><p style="text-align: justify;">Banjir dan tanah longsor yang melanda Sumatera Barat pekan ini menghantam banyak wilayah sekaligus. Kota Padang, Padang Pariaman, Tanah Datar, Padang Panjang, Agam, hingga Pesisir Selatan porak-poranda. Rumah terendam, jembatan putus, sawah tertimbun material, aktivitas ekonomi lumpuh. Banyak keluarga harus meninggalkan rumah dalam keadaan panik. Kota-kota yang biasanya ramai berubah menjadi ruang cemas.</p>
Mengapa Hujan Tak Berhenti? Pakar UNAND Ungkap Pergerakan Siklon yang Tidak Lazim2025-11-29T19:35:08+07:002025-11-29T19:35:08+07:00/berita/opini/1577-mengapa-hujan-tak-berhenti-pakar-unand-ungkap-pergerakan-siklon-yang-tidak-lazimHumas<p><img src="/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Padang (UNAND) - Curah hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Sumatra Barat selama sepekan terakhir menyebabkan banjir dan longsor di berbagai wilayah. Kondisi serupa juga dialami oleh Sumatra Utara dan Aceh. Salah satu lokasi yang terdampak adalah Kecamatan Pauh, kawasan yang banyak dihuni mahasiswa serta sivitas akademika 杏吧原版影音.</p>
<p><img src="/" alt=""></p><p style="text-align: justify;">Padang (UNAND) - Curah hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Sumatra Barat selama sepekan terakhir menyebabkan banjir dan longsor di berbagai wilayah. Kondisi serupa juga dialami oleh Sumatra Utara dan Aceh. Salah satu lokasi yang terdampak adalah Kecamatan Pauh, kawasan yang banyak dihuni mahasiswa serta sivitas akademika 杏吧原版影音.</p>
Menata Cerita Digital Pariwisata Sumatera Barat2025-11-10T14:31:06+07:002025-11-10T14:31:06+07:00/berita/opini/1554-unand-pariwisata-digital-sumbarHumas<p><img src="/" alt="Alt"></p><p style="text-align: justify;">Keputusan untuk berwisata kini lahir dari layar telpon pintar. Orang melihat destinasi, membayangkan pengalaman, lalu memesan berdasarkan apa yang mereka saksikan di media sosial. Di Sumatera Barat, arus perhatian digital itu sudah mengalir; yang kerap kurang adalah cara mengubahnya menjadi kunjungan yang tertata, manfaat ekonomi yang nyata bagi warga, dan pengalaman yang layak diceritakan ulang tanpa merusak alam dan budaya. Karena itu, tujuannya bukan sekadar mengejar 鈥渧iral鈥, melainkan membangun alur promosi yang rapi: cerita yang informatif, koordinasi pelaku yang solid, pengukuran sederhana namun konsisten, dan tindak lanjut yang terasa di lapangan.</p>
<p><img src="/" alt="Alt"></p><p style="text-align: justify;">Keputusan untuk berwisata kini lahir dari layar telpon pintar. Orang melihat destinasi, membayangkan pengalaman, lalu memesan berdasarkan apa yang mereka saksikan di media sosial. Di Sumatera Barat, arus perhatian digital itu sudah mengalir; yang kerap kurang adalah cara mengubahnya menjadi kunjungan yang tertata, manfaat ekonomi yang nyata bagi warga, dan pengalaman yang layak diceritakan ulang tanpa merusak alam dan budaya. Karena itu, tujuannya bukan sekadar mengejar 鈥渧iral鈥, melainkan membangun alur promosi yang rapi: cerita yang informatif, koordinasi pelaku yang solid, pengukuran sederhana namun konsisten, dan tindak lanjut yang terasa di lapangan.</p>
Ketidakadilan Agraria sebagai Cermin Konflik Politik Lokal di Sumatera Barat2025-11-09T14:21:19+07:002025-11-09T14:21:19+07:00/berita/opini/1553-agraria-konflik-politik-sumbarHumas<p><img src="/" alt="Alt"></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-weight: 400;">Konflik agraria di Sumatera Barat kembali menjadi sorotan publik. Dari Pasaman Barat hingga Air Bangis, perebutan hak atas tanah antara masyarakat, perusahaan, dan pemerintah menunjukkan bahwa masalah agraria tidak hanya soal kepemilikan lahan, tetapi juga tentang ketimpangan kekuasaan dan kegagalan negara mengelola sumber daya secara adil. Di balik setiap sengketa tanah, tersimpan tarik-menarik kepentingan ekonomi dan politik yang rumit. Kasus perpanjangan Hak Guna Usaha (HGU) PTPN VI misalnya, memperlihatkan betapa sulitnya mencari keseimbangan antara kepentingan pembangunan dan keadilan sosial bagi warga nagari yang merasa hak ulayatnya terampas.</span></p>
<p><img src="/" alt="Alt"></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-weight: 400;">Konflik agraria di Sumatera Barat kembali menjadi sorotan publik. Dari Pasaman Barat hingga Air Bangis, perebutan hak atas tanah antara masyarakat, perusahaan, dan pemerintah menunjukkan bahwa masalah agraria tidak hanya soal kepemilikan lahan, tetapi juga tentang ketimpangan kekuasaan dan kegagalan negara mengelola sumber daya secara adil. Di balik setiap sengketa tanah, tersimpan tarik-menarik kepentingan ekonomi dan politik yang rumit. Kasus perpanjangan Hak Guna Usaha (HGU) PTPN VI misalnya, memperlihatkan betapa sulitnya mencari keseimbangan antara kepentingan pembangunan dan keadilan sosial bagi warga nagari yang merasa hak ulayatnya terampas.</span></p>
Cassandra Paradox dan Krisis Perkebunan: Antara Ramalan, Realitas, dan Walkout2025-10-30T11:02:21+07:002025-10-30T11:02:21+07:00/berita/opini/1529-unand-cassandra-paradoks-pertanian-agrarisHumas<p><img src="/" alt="Alt"></p><p style="text-align: justify;">Dalam mitologi Yunani kuno, Cassandra dikenal sebagai seorang peramal perempuan yang diberi anugerah oleh dewa Apollo untuk melihat masa depan. Namun, anugerah itu berubah menjadi kutukan ketika tidak ada seorang pun yang mau mempercayai ramalannya. Ia bisa melihat bencana sebelum terjadi, tetapi suaranya dianggap angin lalu. Fenomena inilah yang kemudian dikenal sebagai <em>Cassandra Paradox</em>: ketika kebenaran disampaikan, tetapi justru diabaikan oleh khalayak yang lebih sibuk dengan kepentingan jangka pendek atau prasangka pribadi.</p>
<p><img src="/" alt="Alt"></p><p style="text-align: justify;">Dalam mitologi Yunani kuno, Cassandra dikenal sebagai seorang peramal perempuan yang diberi anugerah oleh dewa Apollo untuk melihat masa depan. Namun, anugerah itu berubah menjadi kutukan ketika tidak ada seorang pun yang mau mempercayai ramalannya. Ia bisa melihat bencana sebelum terjadi, tetapi suaranya dianggap angin lalu. Fenomena inilah yang kemudian dikenal sebagai <em>Cassandra Paradox</em>: ketika kebenaran disampaikan, tetapi justru diabaikan oleh khalayak yang lebih sibuk dengan kepentingan jangka pendek atau prasangka pribadi.</p>