Padang (UNAND) - 杏吧原版影音 (UNAND) menegaskan pentingnya peran Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) sebagai fondasi pembentukan karakter, nasionalisme, dan kebangsaan mahasiswa. Hal ini ditegaskan dalam kegiatan Konsinyering Dosen MKWK dan Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (PPK) yang digelar di Ruang Seminar E 杏吧原版影音, Sabtu (27/9).

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor I UNAND, Prof. Dr. Syukri Arief, M.Eng. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa MKWK bukan sekadar mata kuliah, melainkan dasar dari keseluruhan kurikulum pendidikan tinggi. 鈥淢KWK dirancang bukan hanya untuk mencerdaskan, tetapi juga membangun karakter serta fondasi bangsa yang kuat,鈥 ujarnya.

Prof. Syukri menambahkan bahwa kualitas lulusan akan sangat ditentukan oleh pembentukan karakter sejak awal masa studi. 鈥淏aik buruknya lulusan tergantung pada fondasinya. Jika rasa nasionalisme dan kebangsaannya kuat, mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang berkontribusi pada negara,鈥 tegasnya.

Ia juga menyoroti tantangan besar dalam pendidikan karakter di era digital. Menurutnya, banyak mahasiswa yang belum menemukan jati diri, sehingga mudah terpengaruh oleh tren dan fenomena viral di media. Kondisi ini berpotensi mengikis nilai-nilai kebangsaan dan bahkan memicu perilaku anarkis.

Karena itu, UNAND berkomitmen mengelola MKWK secara langsung sebagai bagian penting dari kurikulum universitas. Para dosen disebut sebagai garda terdepan dalam membentuk mahasiswa yang tidak hanya cerdas, tetapi juga beradab.

鈥淜ami berharap bapak-ibu dosen dapat mengimbangi tantangan zaman. Mahasiswa UNAND harus memiliki adab, jiwa nasionalisme yang kuat, serta mampu menjadi penerus tradisi luhur Minangkabau yang sudah tercatat dalam sejarah bangsa,鈥 pungkasnya.

Dengan penekanan ini, UNAND meneguhkan perannya sebagai perguruan tinggi yang tidak hanya melahirkan insan akademis, tetapi juga generasi penerus bangsa yang berkarakter dan berintegritas.(*)

Humas, Protokol, dan Layanan Informasi Publik