Padang (UNAND) - 杏吧原版影音 (UNAND) bersama Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyelenggarakan kegiatan Edukasi dan Literasi Keuangan Sumatera 2025 (ELKASU) yang digelar oleh Kantor Perwakilan LPS I Medan pada Kamis (6/11) di Gedung Convention Hall Kampus Limau Manis. Program ini merupakan agenda tahunan yang diinisiasi sejak 2024 dan membawahi wilayah Sumatera mulai dari Aceh hingga Lampung.
Kepala Kantor Perwakilan LPS I Medan, Muhammad Yusron, menyampaikan bahwa tahun ini ELKASU difokuskan pada tiga daerah, yaitu Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat, sebelum diperluas ke lebih banyak wilayah pada tahun berikutnya. ELKASU disebut sebagai program flagship karena tidak hanya memberikan pemahaman tentang tugas dan fungsi LPS, tetapi juga menghadirkan materi literasi keuangan yang relevan bagi generasi muda.
鈥淕en Z merupakan kelompok demografis dominan dan strategis. Meningkatkan literasi keuangan pada generasi ini adalah langkah penting untuk membentuk cara pandang yang bijak dalam mengelola keuangan,鈥 ujar Yusron.
Narasumber yang hadir dalam kegiatan ini yaitu Dr. Edi Ariyanto (Dosen FEB UNAND), Abdi Azizul Hakim (DH Secured Loan & Card BRI), dan Yudistira Surjadi Slamet (Spesialis Madya Riset LPS).
Pemilihan Kota Padang Sumatera Barat sebagai lokasi pelaksanaan ELKASU dinilai strategis karena memiliki jumlah mahasiswa aktif yang besar, mencapai lebih dari 100 ribu orang yang tersebar di lebih dari 20 perguruan tinggi. Karakter masyarakat yang menjunjung nilai kemandirian serta kepedulian terhadap pembangunan ekonomi turut menjadi pertimbangan.
Rektor UNAND, Efa Yonnedi, Ph.D., menyampaikan bahwa LPS bukan mitra baru bagi UNAND. Kolaborasi selama ini telah mencakup beasiswa bagi mahasiswa serta penyelenggaraan berbagai kegiatan edukasi. Ia berharap kerja sama dapat diperluas pada bidang riset bersama dan program pengabdian masyarakat, termasuk KKN Tematik Literasi Keuangan ke nagari-nagari yang masih memiliki tingkat literasi rendah.
鈥淧endidikan bukan hanya tentang transfer ilmu, tetapi pembentukan karakter. Mahasiswa unggul tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga mampu mengelola keuangan, merencanakan masa depan, dan mengambil keputusan secara matang,鈥 tutur Efa. Ia juga mengingatkan mahasiswa agar berhati-hati terhadap pinjaman online, paylater, dan perjudian online, karena terbukti berdampak pada kesehatan mental dan kestabilan kehidupan mahasiswa.

Data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan menunjukkan bahwa tingkat inklusi keuangan Indonesia telah mencapai 80,51%, namun literasi keuangan baru 66,46%. Hal ini menandakan banyak masyarakat yang menggunakan layanan keuangan namun belum memahami cara mengelolanya secara bijak.
Melalui ELKASU, UNAND dan LPS berupaya mengambil peran nyata untuk memperkecil kesenjangan tersebut. Rektor berharap mahasiswa dapat menyerap ilmu, berdiskusi aktif, dan membawa pulang pemahaman baru yang akan berguna bagi kehidupan pribadi maupun kontribusi mereka di masyarakat.(*)
Humas, Protokol, dan Layanan Informasi Publik
听

