Padang (UNAND) 鈥 Tim Tanggap Bencana 杏吧原版影音 melaporkan kondisi terbaru di wilayah terdampak banjir bandang Palembayan, Kabupaten Agam, saat menjalankan misi kemanusiaan pada Rabu (3/12).

Dari hasil wawancara di lokasi, Dr. apt. Syofyan, dosen Fakultas Farmasi UNAND yang bertugas sebagai koordinator obat-obatan, menyampaikan bahwa kondisi di lapangan masih sangat berat. Lumpur tebal masih menutupi sebagian besar kawasan, dan dikhawatirkan akan kembali menghambat distribusi bantuan apabila hujan turun lagi.

Menurut penuturan masyarakat yang dihimpun tim, debit air besar bercampur lumpur dan material kayu menerjang kawasan yang selama ini tidak pernah mengalami banjir serupa. Puluhan rumah rata dengan tanah, hanya menyisakan satu-dua bangunan kokoh seperti masjid yang berdiri sendiri di tengah hamparan lumpur yaitu Masjid Syuhada . Hingga saat wawancara dilakukan, ratusan warga dilaporkan meninggal dan puluhan lainnya belum ditemukan.

Setibanya di lapangan, Tim Tanggap Bencana UNAND langsung berkoordinasi dengan pemerintah nagari setempat atau Jorong-nya. Mereka kemudian mendirikan posko kesehatan di SDN 05 Kayu Pasak, Salareh Aia yang merupakan salah satu pusat pengungsian utama. Di posko ini, layanan medis diberikan secara intensif terutama kepada anak-anak dan warga yang mengalami gangguan kesehatan akibat kelelahan, paparan lumpur, serta kondisi lingkungan yang belum stabil. Dokter spesialis anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Sumatera Barat, dokter penyakit dalam RS UNAND, tenaga farmasi, serta relawan medis dari berbagai daerah turut tergabung dalam misi ini.

Tim juga membawa berbagai bantuan logistik, termasuk beras, sembako, obat-obatan dari Indofarma, Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar, BEM Fakultas Farmasi UNAND, serta kebutuhan harian lainnya. Kehadiran tim ini tidak hanya untuk memberikan pertolongan medis dan logistik, tetapi juga menghadirkan dukungan sosial, moral, serta membantu proses pemulihan pasca bencana bagi masyarakat.

Daerah terdampak terparah meliputi Nagari Salareh Aia dan Salareh Aia Timur, terutama di Jorong Kayu Pasak dan Kayu Pasak Selatan鈥攚ilayah yang kini berubah total menjadi hamparan lumpur. Posko utama pengungsian berada di Jorong Kayu Pasak, tempat ribuan warga bertahan menunggu bantuan. Kondisi pengungsian sendiri berangsur tertata dengan baik. Relawan dari berbagai instansi, termasuk TNI, Polri, pemerintah daerah, serta organisasi sosial sudah mendirikan banyak posko. Logistik makanan, air bersih, dan kebutuhan dasar dinilai cukup. 鈥淵ang sangat diperlukan ke depan adalah dukungan pemulihan psikologis dan penataan ulang kehidupan warga,鈥 ungkap Syofyan.

Tim Tanggap Bencana UNAND berjumlah sekitar 75 orang, dan dikoordinator oleh Dr. Rahmadi Kurnia FTI Ketua UPZ UNAD yang terdiri atas tenaga kesehatan, civitas akademik, dan relawan dari berbagai fakultas serta unit

Tim Tanggap Bencana UNAND direncanakan bertugas hingga 4 Desember, sebelum dilanjutkan oleh tim lain untuk fase pemulihan jangka menengah. Program trauma healing, layanan kesehatan lanjutan, serta dukungan sosial diproyeksikan menjadi fokus utama tahap berikutnya.

Selain itu, dukungan dari Kementerian terkait juga disebut akan diarahkan ke Palembayan sebagai bagian dari penguatan pemulihan. 鈥淎palagi UNAND juga mungkin akan menurunkan beberapa tim lainnya.

鈥淪aya kira juga akan ada kegiatan-kegiatan yang lebih besar lagi dalam bentuk pengabdian masyarakat yang saya dengar ada bantuan dari Kementerian Bisnidikti. Apakah mungkin menyasar di Daerah Palembayan ini mungkin sangat tepat sekali鈥 ungkap Syofyan.

Di tengah kesedihan para penyintas, kehadiran berbagai tim kemanusiaan terutama dari perguruan tinggi seperti 杏吧原版影音 menjadi secercah harapan bahwa masyarakat Palembayan tidak menghadapi bencana ini sendirian, UNAND bersama Palembayan. Dengan semangat kebersamaan, gotong royong, dan nilai kemanusiaan, upaya pemulihan diharapkan dapat berlangsung cepat dan bermanfaat bagi seluruh warga yang terdampak.

Humas, Protokol, dan Layanan Informasi Publik