Palembayan (UNAND) - 杏吧原版影音 (UNAND) melalui program UNAND Peduli Bidang Air dan Sanitasi melaksanakan survei kebutuhan air bersih sekaligus introduksi teknologi penjernihan air di wilayah terdampak bencana, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam.

Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen UNAND dalam mendukung pemulihan masyarakat pascabencana, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan dasar air bersih yang aman dan layak digunakan.

Berdasarkan hasil survei dan observasi lapangan, wilayah Koto Alam dan Nagari IV Koto Palembayan teridentifikasi sebagai daerah dengan kebutuhan air bersih paling mendesak. Hingga saat ini, sebagian masyarakat masih bergantung pada distribusi air bersih menggunakan mobil tangki dari TNI dan Polri. Sementara itu, sumber air utama yang berasal dari sungai mengalami penurunan kualitas akibat tercampur lumpur, terutama saat hujan, sehingga air menjadi keruh dan tidak dapat digunakan secara langsung.

Koordinator Tim Air Bersih UNAND, Dr. Eng. Dendi Adi Saputra, menjelaskan bahwa hasil pengujian sampel air di lokasi menunjukkan tingkat kekeruhan yang cukup tinggi.
鈥淪etelah dilakukan pengujian, tingkat kekeruhan air tergolong tinggi sehingga diperlukan proses filtrasi atau penyaringan sebelum air dapat dimanfaatkan oleh masyarakat,鈥 jelasnya pada Minggu (14/12).

Sebagai tindak lanjut, Tim UNAND Peduli melakukan introduksi dan implementasi teknologi ultrafiltrasi tanpa listrik. Teknologi ini dirancang agar dapat beroperasi tanpa ketergantungan pada pasokan listrik, sehingga sangat sesuai diterapkan di wilayah terdampak bencana yang kerap mengalami pemadaman.

Secara teknis, sistem ultrafiltrasi yang diterapkan memiliki kapasitas hingga 10.000 liter per jam dan dilengkapi mekanisme backwash menggunakan three way valve. Sistem ini memungkinkan masyarakat melakukan perawatan dan pembersihan filter secara mandiri tanpa memerlukan keahlian teknis khusus.

Hasil pengolahan air menunjukkan capaian yang sangat baik. Berdasarkan pengukuran, air hasil ultrafiltrasi mencapai nilai NTU 0, yang menandakan tingkat kekeruhan berada pada kondisi sangat jernih atau di bawah batas deteksi alat ukur. NTU (Nephelometric Turbidity Unit) merupakan satuan untuk mengukur kekeruhan air akibat partikel tersuspensi.
鈥淣ilai NTU 0 menunjukkan sistem filtrasi bekerja sangat optimal dan bahkan melampaui standar kejernihan air bersih nasional,鈥 tambah Dr. Dendi.

Kegiatan ini turut didampingi oleh Direktur Utama Rumah Sakit UNAND, Dr. dr. Muhammad Riendra, Sp.BTKV, Subsp.VE (K), FIATCVS, yang menyampaikan bahwa teknologi ultrafiltrasi tersebut telah diimplementasikan di RS UNAND dan terbukti mendukung layanan kesehatan. Menurutnya, ketersediaan air bersih merupakan faktor krusial dalam menjaga kesehatan masyarakat, terutama pada situasi pascabencana yang rentan terhadap penyakit berbasis lingkungan.

Hal senada disampaikan Kepala Puskesmas Palembayan, dr. Demi Sartika, yang menilai teknologi penjernihan air tanpa listrik sangat relevan dengan kondisi Palembayan yang sering mengalami gangguan pasokan listrik.

Manfaat teknologi ini dirasakan langsung oleh masyarakat. Seorang warga Jorong Duku, Nagari IV Koto Palembayan, menyampaikan apresiasinya atas kehadiran UNAND.
鈥淪ejak bencana terjadi, kami sangat kesulitan mendapatkan air bersih. Air sungai keruh, apalagi saat hujan. Dengan teknologi ultrafiltrasi dari UNAND ini, air langsung menjadi bersih, mudah digunakan, dan tidak pakai listrik. Kami sangat terbantu,鈥 ungkapnya.

Melalui kegiatan ini, UNAND berharap teknologi ultrafiltrasi tanpa listrik dapat menjadi solusi adaptif dan berkelanjutan dalam penyediaan air bersih bagi masyarakat terdampak bencana, sekaligus mendorong kolaborasi lintas pihak untuk memperluas manfaat teknologi tepat guna bagi masyarakat yang membutuhkan. (*)

Humas, Protokol, dan Layanan Informasi Publik